APA ITU REKSA DANA?

Reksa dana adalah produk investasi yang mengumpulkan dana investor untuk diinvestasikan pada saham, obligasi, dan/atau sekuritas lainnya. Reksa dana dikelola oleh manajer investasi, yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan dalam membeli dan menjual sekuritas (saham, obligasi, aset lainnya) untuk dana tersebut.

A fund manager’s main objective is to search for investment opportunities

Tujuan utama manajer investasi adalah mencari peluang investasi yang memberikan tingkat risiko/imbal hasil yang optimal bagi dana milik investor. Tingkat pengembalian ini kemudian dinikmati oleh investor melalui kenaikan nilai reksa dana mereka atau, dalam beberapa kondisi, pembayaran tunai secara berkala.

Mengapa Reksa Dana?

Keunggulan utama reksa dana adalah efisiensi. Reksa dana dikelola oleh seorang manajer investasi profesional yang membantu Anda memilih sekuritas, membangun portofolio, dan mengelola risiko. Suatu reksa dana bisa memiliki 25-50 saham dalam portofolio, serta aset-aset lain yang mungkin tidak dapat dibeli oleh investor ritel. Hal ini tentu sulit dan menyita waktu bagi investor perorangan untuk meneliti dan membangun portofolio saham yang terdiversifikasi. Seorang manajer investasi membantu mereka membangun portofolio yang optimal.

Diversifikasi merupakan keuntungan utama lainnya dari reksa dana. Investasi yang beragam membantu investor meminimalkan risiko. Pada sisi ekuitas, diversifikasi portofolio dapat dikembangkan dengan berinvestasi pada saham dengan kapitalisasi pasar yang berbeda (besar, menengah, dan kecil), dalam berbagai sektor, dan dengan rentang geografis yang berbeda-beda. Seorang manajer investasi membantu Anda menciptakan portofolio yang terdiversifikasi secara optimal.

Di Indonesia, investasi reksa dana juga menawarkan keuntungan pajak. Keuntungan dari reksa dana yang dimiliki oleh investor ritel tidak dipungut pajak. Hal ini merupakan insentif yang besar bagi perorangan untuk berinvestasi pada reksa dana.


JENIS-JENIS REKSA DANA

Reksa dana bisa dibedakan menjadi berbagai jenis. Jenis reksa dana yang paling umum adalah sebagai berikut:

Reksa Dana Saham

Reksa dana saham menginvestasikan setidaknya 80% dari nilai portofolio pada saham yang tercatat. Tujuan umumnya adalah pertumbuhan modal jangka panjang. Reksa dana saham dapat memberikan portofolio yang terdiversifikasi bagi investor dengan investasi awal yang rendah. Mereka memiliki potensi pengembalian yang tinggi, dan cocok bagi investor dengan tujuan investasi jangka panjang.

Reksa Dana Campuran

Reksa dana campuran menginvestasikan dananya pada suatu kombinasi tertentu dari saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Tujuan utamanya adalah memberikan pendapatan, pertumbuhan, dan stabilitas bagi investor.

Reksa dana campuran biasanya menawarkan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding reksa dana obligasi, dengan tingkat volatilitas yang lebih rendah dibanding reksa dana saham. Reksa dana ini menjawab kebutuhan investor yang ingin berinvestasi pada saham dan obligasi melalui suatu investasi tunggal.

Reksa Dana Pendapatan Tetap/Obligasi

Reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana obligasi menginvestasikan setidaknya 80% aset portofolio dalam pasar obligasi. Manajer investasi dapat berinvestasi pada berbagai jenis hutang, seperti obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, instansi pemerintah, dan perusahaan. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan arus pendapatan yang stabil bagi investor.

Reksa dana obligasi merupakan pilihan bagi investor yang mencari potensi hasil yang lebih tinggi dibanding yang tersedia di pasar uang, dan bagi investor dengan jangka investasi yang pendek, menengah, atau panjang. Reksa dana obligasi terpapar risiko suku bunga, dimana harga obligasi dapat mengalami penurunan karena kenaikan suku bunga.

Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana pasar uang menginvestasikan dananya pada instrumen hutang jangka pendek, termasuk sertifikat deposito, surat berharga, hutang pemerintah, dan hutang perusahaan. Jenis reksa dana ini tidak dikenakan biaya berlangganan (subscription fee) atau biaya penebusan (redemption fee). Tujuannya umumnya adalah memberikan pendapatan berjalan sembari menjaga likuiditas.


GAYA INVESTASI

Terdapat sejumlah gaya investasi saham yang cenderung diadopsi oleh manajer investasi. Meskipun sangat sulit untuk menjamin gaya mana yang terbaik dari sudut pandang risiko dan pengembalian, investor harus memahami pada kategori mana investasi mereka berada, dan memahami risiko yang terkait dengan gaya investasi yang digunakan.

Value

Growth

Momentum

GARP

Value

Value investing adalah strategi membeli saham pada harga di bawah nilai intrinsiknya atau di bawah nilai wajarnya. Seorang investor yang menerapkan prinsip value investing mencari saham yang menurutnya dinilai terlalu rendah oleh pasar, atau mencari perusahaan-perusahaan yang harga sahamnya tidak mencerminkan fundamental mereka. Nilai yang lebih rendah dibanding nilai intrinsik dikenal sebagai “margin of safety.” Investor dalam kategori ini biasanya memiliki horizon investasi jangka panjang.

Growth

Investor yang menerapkan strategi growth investing mencari saham yang pendapatannya diperkirakan akan tumbuh lebih cepat dari rata-rata pasar. Secara umum, harga growth stock cenderung diperdagangkan pada valuasi yang lebih tinggi daripada value stock, yang mencerminkan antisipasi pasar untuk pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi dibanding rata-rata.

Momentum

Momentum investing adalah strategi yang memanfaatkan tren yang sedang terjadi di pasar. Tidak seperti investor yang menggunakan straregi value investing, investor yang menggunakan momentum investing kurang memperhatikan kinerja keuangan perusahaan yang menjadi sasaran. Seperti namanya, horison dari momentum investing umumnya jauh lebih pendek daripada value investing. Pada prinsipnya, momentum investing menekankan pada pergerakan harga dan berita tentang pasar.

Growth at Reasonable Price (GARP)

Growth at Reasonable Price (GARP) adalah strategi investasi yang menggabungkan strategi growth dan value investing pada saat bersamaan. Secara umum, investor GARP fokus pada perusahaan yang pertumbuhan pendapatannya melebihi rata-rata namun dianggap murah atau underpriced berdasarkan valuasi mereka.